Esperanto sebagai sebuah bahasa yang memiliki penutur yang tersebar di berbagai belahan dunia sangat menarik perhatian saya. Ketertarikan itu saya tindaklanjuti dengan belajar Esperanto, terutama pada saat Work from Home (WFH) selama pandemik Covid-19. Setelah mencari berbagai informasi, saya menemukan Asosiasi Esperanto di Indonesia, yaitu Indonezia Esperanto Asocio (IEA). Ada beragam kegiatan yang dilakukan oleh IEA, bahkan di masa pandemi ini, secara rutin mengadakan berbagai event secara online. Salah satunya, Kursus Dasar Esperanto 1 untuk Pemula.
Setelah melalui proses registrasi, saya bisa mengikuti Kursus Dasar Esperanto 1 untuk Pemula dari IEA. Kursus Dasar Esperanto 1 ini diadakan secara online pada 18 Juli 2020. Walaupun diselenggarakan secara online, ini menjadi pengalaman pertama saya belajar bahasa Esperanto dengan bahasa pengantar bahasa Indonesia. Sebelumnya saya belajar Esperanto melalui aplikasi Duolingo dari bahasa Inggis. Tentu saja, keikutsertaan saya dalam kursus ini bermula dari dari webinar yang diselengarakan IEA pada bulan sebelumnya, 13 Juni 2020. Webinar ini mengambil tema “Mengenal Bahasa Persahabatan Dunia, Esperanto”. Kursus Dasar Esperanto 1 untuk Pemula ini dipandu oleh Ilia Dewi, pengurus IEA. Diikuti oleh empat belas orang peserta dari berbagai kota di Indonesia melalui aplikasi Zoom Meeting.
Kursus dasar ini dimulai dengan materi pengenalan huruf Esperanto dan cara membacanya. Untuk saya yang memulai belajar Esperanto dari aplikasi Duolingo, hal ini sangat penting. Mengingat di aplikasi Duolingo, tidak secara langsung mengajarkan tentang huruf-huruf Esperanto dan cara membacanya. Ilia Dewi membimbing setiap peserta untuk mengenal huruf dan bunyi, terutama pada beberapa huruf yang khas dalam Esperanto. Salah satu hal yang memudahkan dalam bahasa Esperanto, tulisan dibaca sesuai dengan apa yang tertulis dengan penekanan biasanya pada huruf vokal kedua dalam setiap kata.
Materi selanjutnya adalah membuat kalimat sederhana dalam bahasa Esperanto. Materi ini dipandu Ilia Dewi dengan memberikan beberapa kosakata. Dilanjutkan dengan memberikan berbagai contoh kalimat dasar yang memuat kata benda, kata kerja, angka serta kata ganti. Peserta kursus juga diminta untuk menentukan mana kalimat yang benar dan mana yang salah dari berbagai contoh. Bagian menarik untuk saya adalah pada dasar pembentukan kata kerja dalam Esperanto yang berdasarkan waktu dengan akhiran “as”, “is”, dan “os”. Walaupun sudah sedikit memahami ini melalui aplikasi Duolingo, namun pemaparan pembelajaran dalam bahasa Indonesia, terasa lebih membantu. Selanjutnya, peserta mengajukan beberapa contoh kalimat dari beberapa kata yang telah dibagikan sebelumnya. Pelatihan secara online melalui aplikasi Zoom ini berlangsung secara interaktif. Para peserta bisa langsung mengajukan pertanyaan yang langsung bisa ditanggapi.
Tanpa terasa, waktu dua jam kursus berlalu dengan cepat. Keempat belas orang peserta berhasil mengikuti Kursus Dasar Esperanto 1 ini. Sebagai tambahan untuk mendapatkan sertifikat, para peserta diminta untuk mengumpulkan tugas sebagai persyaratan. Selain itu, salah satu usulan dari peserta adalah membuat What’sapp Group sebagai wadah bertanya, berdiskusi, dan berinteraksi. What’sapp Group ini langsung dibuat setelah kursus berakhir dan hingga kini berjalan aktif.
Bagi saya sendiri, kursus ini sangat positif dan bisa memacu diri untuk lebih giat belajar Bahasa Esperanto karena adanya wadah berdiskusi dan bertanya kepada sesama pembelajar Esperanto. Kabar gembiranya, kursus dasar ini akan berlanjut dengan Kursus Esperanto Dasar 2. Rencananya akan diadakan pada 15 Agustus 2020. Saya dan teman-teman dari Kursus Dasar 1 akan mengikuti Kursus Dasar 2. Selain itu kehadiran peserta baru juga sangat dinantikan dan tentu saja bisa mendaftarkan diri untuk menjadi peserta.
Kamu tertarik? Ayo bergabung mengenal keseruan belajar Esperanto! Sampai berjumpa di Kursus Dasar Esperanto 2 untuk Pemula!
Ditulis oleh Fandra/Jakarta