
Pada Augustus 2018, Asosiasi Esperanto Indonesia (IEA) berkerjasama dengan komunitas Polyglot Indonesia untuk memperkenalkan bahasa Esperanto. Presiden IEA, Ilia Sumilfia Dewi diundang bersama seorang anggota, Arman Yusuf untuk memberi presentasi selama dua jam.
Hadir sekitar 58 orang yang sebagian besar telah menguasai lebih dari dua bahasa asing. Sebagian tertarik hadir pada perkenalan bahasa Esperanto karena belum pernah mendengar tentang Esperanto. Sementara yang lain pernah mendengar atau belajar sedikit bahasa Esperanto secara otodidak. Presentasi Esperanto dimulai dengan sekilas mengenai sejarah Esperanto dan gerakannya. Selanjutnya mengenai peran UEA, IEA dan manfaat belajar bahasa Esperanto.
Pada sesi selanjutnya adalah belajar dasar-dasar Esperanto. Dianjurkan untuk pemula memiliki buku “Kunci” yang didalamnya terdapat tatabahasa dasar Esperanto dan daftar kata-kata yang berfungsi sebagai kamus kecil.
Pada sesi terakhir para peserta diberikan kesempatan bertanya mengenai apapun yang telah disampaikan atau yang ingin diketahui tentang Esperanto. Cukup banyak peserta yang tertarik bertanya mengenai literatur Esperanto, film, musik dan kursus Esperanto.
Diharapkan selanjutnya ada anggota polyglot Jakarta yang tertarik belajar bersama Esperanto dengan membuka “Esperanto table” di pertemuan rutin polyglot Indonesia chapter Jakarta.